Didalam dunia pengolahan data dan informasi ada istilah yang tidak
asing lagi, yaitu Metadata. Metadata adalah istilah saja dari proses
pengidentifikasian suatu atribut dan struktur dari sebuah data atau informasi.
Konsep ini sudah lama ada hanya mungkin baru saja dikenalkan dan diketahui oleh
banyak pihak setelah terjadinya revolusi di bidang Teknologi Informasi. Ada
pihak yang menyebut istilah Metadata ini sebagai data yang menjelaskan sebuah
data itu sendiri (Data about data). Definisi Metadata sangat beragam ada yang
mengatakan “data tentang data” atau “informasi tentang informasi”, pengertian
dari beberapa definisi tersebut bahwa metadata adalah sebagai bentuk
pengindentifikasian, penjelasan suatu data, atau diartikan sebagai struktur
dari sebuah data. Dicontohkan metadata dari katalog buku terdiri dari judul,
pengarang, penerbit, subyek dan sebagainya. Metada yang biasa digunakan di
perpustakaan adalah Marc dan Dublin Core.
Jadi Metadata dapat diartikan sebagai informasi
terstruktur yang mendeskripsikan, menjelaskan, menemukan, atau setidaknya
membuat menjadikan suatu informasi mudah untuk ditemukan kembali, digunakan,
atau dikelola. Metadata ini mengandung informasi mengenai isi dari suatu data
yang dipakai untuk keperluan manajemen file/data itu nantinya dalam suatu basis data. Jika data tersebut dalam bentuk teks,
metadatanya biasanya berupa keterangan mengenai nama ruas (field), panjang
field, dan tipe fieldnya: integer, character, date, dll. Untuk jenis data gambar (image),
metadata mengandung informasi mengenai siapa pemotretnya, kapan pemotretannya,
dan setting kamera pada saat dilakukan pemotretan. Satu lagi untuk jenis data
berupa kumpulan file, metadatanya adalah nama-nama file, tipe file,
dan nama pengelola (administrator) dari file-file tersebut. Metadata memberikan fungsi yang
sama seperti katalog yaitu:
- membuat sumberdaya bisa ditemukan dengan
menggunakan kriteria yang relevan;
- mengidentifikasi sumberdaya
- mengelompokkan sumberdaya yang serupa
- membedakan sumberdaya yang tak miliki
kesamaan
- memberikan informasi lokasi
Jenis metadata
Terdapat tiga jenis utama metadata:
- Metadata deskriptif menggambarkan
suatu sumberdaya dalam maksud seperti penemuan dan identifikasi. Dia bisa
meliputi elemen semisal judul, abstrak, pengarang, dan kata kunci.
- Metadata struktural menunjukkan
bagaimana kumpulan obyek disusun secara bersama-sama menjadi satu, semisal
bagaimana halaman-halaman ditata untuk membentuk suatu bab.
- Metadata administratif menyediakan
informasi untuk membantu mengelola sumberdaya, semisal terkait kapan dan
bagaimana suatu informasi diciptakan, tipe dokumen dan informasi teknis
lainnya, serta siapa yang bisa mengaksesnya.
Macam–macam
Metadata dalam pengkatalog-an diantaranya :
- Machine Readable Cataloging (MARC) merupakan salah satu hasil dan juga sekaligus salah satu syarat penulisan katalog koleksi bahan pustaka perpustakaan. Standar metadata katalog perpustakaan ini dikembangkan pertama kali oleh Library of Congress, format LC MARC ternyata sangat besar manfaatnya bagi penyebaran data katalogisasi bahan pustaka ke berbagai perpustakaan di Amerika Serikat. Keberhasilan ini membuat negara lain turut mengembangkan format MARC sejenis bagi kepentingan nasionalnya masing-masing.
- Metadata indoMARC ini sudah lama dipakai di kalangan perpustakaan sebagai standar katalogisasi. Di Indonesia MARCH diadopsi menjadi INDOMARCH agar memudahkan identifikasi proses katalogisasi yang sesuai dengan kaidah dan kesepakatan para pustakawan di Indonesia. Format INDOMARC merupakan implementasi dari International Standard Organization (ISO) Format ISO 2719 untuk Indonesia, sebuah format untuk tukar-menukar informasi bibliografi melalui format digital atau media yang terbacakan mesin (machine-readable) lainnya.
- Dublin Core merupakan salah satu metadata yang digunakan untuk web resource description and discovery. Dublin Core dihadirkan karena ada beberapa pihak yang merasa kurang sesuai untuk menggunakan bentuk MARC sehingga diadakan suatu kesepakatan menyusun sebuah metadata baru yang lebih mudah dan fleksibel serta mempunyai kemampuan untuk dikembangkan dibanding MARC.
Perbedaan
Metadata IndoMARC Dengan Metadata Dublin Core yaitu :
- Indomarc menguraikan format cantuman bibliografi yang sangat lengkap terdiri dari 700 elemen dan dapat mendeskripsikan dengan baik kebanyakan objek fisik sumber pengetahuan, seperti jenis monograf (BK), manuskrip (AM), dan terbitan berseri (SE) termasuk; Buku Pamflet, Lembar tercetak, Atlas, Skripsi, tesis dan disertasi (baik diterbitkan ataupun tidak), dan Jurnal Buku Langka.
- Dublin Core memiliki beberapa kekhususan sebagai berikut:
o Memiliki deskripsi yang sangat sederhana
o Semantik atau arti kata yang mudah dikenali secara umum.
o Expandable memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
- Data dublin core tersusun atas 15 element dasar yaitu :
Title : judul dari sumber informasi
Creator : pencipta sumber informasi
Subject : pokok bahasan sumber informasi,
biasanya dinyatakan dalam bentuk kata kunci atau nomor klasifikasi
Description : keterangan suatu isi dari sumber
informasi, misalnya berupa abstrak, daftar isi atau uraian
Publisher : orang atau badan yang
mempublikasikan sumber informasi
Contributor : orang atau badan yang ikut menciptakan
sumber informasi
Date : tanggal penciptaan sumber
informasi
Type : jenis sumber informasi,
nover, laporan, peta dan sebagainya
Format : bentuk fisik sumber informasi,
format, ukuran, durasi, sumber informasi
Identifier : nomor atau serangkaian angka dan
huruf yang mengidentifikasian sumber informasi. Contoh URL, alamat situs.
Source : rujukan ke sumber asal suatu
sumber informasi
Language : bahasa yang intelektual yang
digunakan sumber informasi
Relation : hubungan antara satu sumber
informasi dengan sumber informasi lainnya.
Coverage : cakupan isi ditinjau dari segi
geografis atau periode waktu
Rights : pemilik hak cipta sumber informasi
Source :